-->
Copy kode di bawah masukan di blog sobat, saya akan segera linkback kembali OK...thanxz
Photobucket

FEEDJIT Live Traffic Feed

Surga Tempat Tujuan

Selasa, 01 September 2009

Bismillahirrahmanirrahim

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Sahihnya;

Abu Bakr bin Ishaq menuturkan kepada saya. Dia berkata; ‘Affan menuturkan kepada kami. Dia berkata; Wuhaib menuturkan kepada kami. Yahya bin Sa’id menuturkan kepada kami, dari Abu Zur’ah, dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, “Ada seorang arab Badui yang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dia berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku lakukan maka aku akan masuk surga.” Maka beliau menjawab, “Yaitu kamu beribadah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun, kamu dirikan shalat wajib, kamu tunaikan zakat yang harus dikeluarkan, dan kamu berpuasa Ramadhan.” Dia berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Aku tidak akan menambah apa pun atas kewajiban ini selamanya, dan aku juga tidak akan menguranginya.” Ketika dia berpaling, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Barangsiapa yang ingin melihat seorang lelaki di antara penduduk surga, maka lihatlah orang ini tadi.” (HR. Muslim [14] Syarh Nawawi, 2/14)

Hikmah:

Barangsiapa yang menginginkan Surga hendaknya mencari tahu bagaimana meraihnya, seperti yang telah dicontohkan oleh seorang Arab badui pada hadist tersebut. wallahua’lam

Selengkapnya...

Masuk Surga Tanpa Hisab


Orang yang masuk surga ada 3 macam, yaitu: Langsung masuk surga tanpa hisab (dihitung kebaikan dan keburukannya), masuk surga setelah dihisab, dan masuk surga setelah diadzab terlebih dahulu di neraka. Tentunya semua orang akan mengidam-idamkan masuk surga tanpa harus masuk neraka. Tapi bagaimana caranya? Mungkin ini adalah pertanyaan yang terlintas di benak setiap orang secara spontan begitu membaca judul ini.

Sempurnakan Tauhid !

Agar masuk surga tanpa hisab, syarat yang harus dipenuhi adalah membersihkan tauhid dari noda-noda syirik, bid’ah, dan maksiat. Alloh berfirman, “Sesungguhnya Ibrohim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Alloh dan hanif (lurus). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Rabb).” (An Nahl: 120). Dalam ayat ini, Alloh memuji nabi Ibrohim dengan menyebutkan empat sifat, yang apabila keempat sifat ini ada pada diri seorang insan, maka ia berhak mendapatkan balasan yang tertinggi, yaitu masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.

Mencontoh Para Nabi Dalam Bertauhid

Di dalam Al Qur’an Alloh memberikan uswah (teladan) kepada kita pada dua sosok manusia yaitu Nabi Ibrohim dan Nabi Muhammad ‘alaihimashsholaatu was salaam. Alloh berfirman, “Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrohim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka, ‘Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Alloh, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Alloh saja’.” (Al Mumtahanah: 4)

Perhatikanlah, Ibrohim ‘alaihis salam menjadi teladan dengan memurnikan tauhid dengan cara berlepas diri dari kesyirikan. Dalam ayat selanjutnya, Alloh berfirman, “Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrohim dan umatnya) ada teladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Alloh dan (keselamatan pada) hari kemudian.” (QS. Al Mumtahanah: 6). Tidak diragukan lagi, balasan yang paling besar dan keselamatan yang dimaksud adalah masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab. Itulah keselamatan yang hakiki yang dinanti oleh setiap jiwa yang pasti akan merasakan mati.

Alloh juga berfirman tentang Nabi kita Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh.” (Al Ahzab: 21). Nabi Muhammad adalah orang yang paling paham tentang tauhid, maka orang yang hendak mempraktekkan tauhid dalam dirinya harus mencontoh ajaran beliau. Ya Alloh, masukkanlah kami dalam golongan orang yang mengharap rahmat-Mu dan banyak menyebut-Mu.

Patuh Terhadap Perintah Alloh

Nabi Ibrohim adalah seorang yang sangat patuh kepada Alloh, teguh dalam ketaatannya dan senantiasa berada dalam ketundukannya, apapun keadaannya. Buktinya ketika beliau diuji dengan perintah untuk menyembelih putra kesayangannya, beliau pun tetap patuh melaksanakannya (Qoulul Mufid karya Syaikh Al Utsaimin). Begitu juga keturunannya, pemimpin para Nabi, Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam, hamba Alloh yang paling taat. Alloh berfirman, “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya?” (Az Zumar: 9)

Keluar dari Kegelapan Syirik Menuju Cahaya Tauhid

Ibnul Qoyyim mengatakan, “Hanif adalah menujukan ibadah hanya kepada Alloh (tauhid) dan berpaling dari peribadatan kepada selain-Nya (syirik).” (Fathul Majid). Inilah sifat orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab, yakni betul-betul menjaga kemurnian tauhidnya dengan berpaling sejauh-jauhnya dari kesyirikan dengan segala macam pernak-perniknya. Mujahid berkata, “Nabi Ibrohim adalah seorang imam walaupun beliau beriman seorang diri di tengah kaumnya yang kafir.” (Tafsir Ibnu Katsir, An Nahl: 120). Maksudnya beliau adalah sosok yang selamat dari kesyirikan baik dalam perkataan, perbuatan, maupun keyakinan.” (Al Jadid karya syaikh Al Qor’awi). Maka untuk memurnikan tauhid, kita harus berpaling dari syirik dan pelakunya.



Selengkapnya...

Karena Teroris ???

Senin, 31 Agustus 2009

Ada Apa ini? Dengan beralasan Teroris, Perketatan dalam Persyaratan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pun menjadi sebuah dampak yang tidak menguntungkan disisi umat islam, begitulah yang sekarang tengah terjadi di Pemkot Lubuklinggau.

Menengok kembali kepada masa order baru, pelarangan jilbab di sekolah-sekolah menjadi sekelumit sejarah kelam bagi umat islam, tidak di sekolah, dalam pembuatan KTP pun sama halnya, Bersamaan dengan memanasnya konflik jilbab di sekolah-sekolah negeri dan ruang pengadilan, kasus jilbab juga ikut merembet ke wilayah-wilayah lain.

Di Tegal, sempat terjadi kasus penelanjangan gadis berjilbab oleh petugas keamanan sebuah toserba karena gadis tersebut dicurigai mencuri permen seharga Rp. 160,00. Yang lebih ramai lagi adalah kabar tentang wanita berjilbab menebarkan racun di pasar-pasar. Isu ini sempat menyebabkan seorang ibu berjilbab nyaris meninggal dunia dihakimi masa karena diteriaki sebagai penebar racun. Kendati pada awalnya kejadian ini sangat merugikan wanita-wanita yang mengenakan jilbab, tetapi setelah terbukti bahwa semua itu tidak benar dan nyata-nyata telah memojokkan wanita-wanita berjilbab, simpati dan pembelaan yang lebih besar mengalir pada para wanita – dan tentu saja siswi-siswi – berjilbab. Semua peristiwa itu menimbulkan reaksi dan kemarahan umat Islam.

pada tahun 1988-1991 keberanian untuk mengenakan jilbab di sekolah, pabrik atau instalasi pemerintah menjadi symbol perjuangan atas hak-haknya yang tengah terkukung dalam peraturan-peraturan yang menyudutkan umat islam.
Namun Sekarang ? kejadian order baru tengah terjadi lagi, dengan adanya alasan teroris yang tengah marak, jilbab dijadikan korban. Apakah kisah kelam order baru tengan terjadi lagi ? Naudzubillah..
Wahai orang-orang yang mendengar, wahai orang yang melihat ,wahai orang-orang yang berakal ingatlah bahwasanya jilbab merupakan perintah Allah bukan sebagi silbol kejahatan yang kalian koar-koarkan, dan bukan sebagai pengekang kaum wanita
Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya).
QS. Al Anfal (8) :20

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
QS. an-Nur (24) : 31

Wallahu ‘alam bishawab


Ditulis : Lu'lu' wal marjan 01-09-2009 (Evaluasi Seorang Muslim)


Selengkapnya...

۞Banner Sahabat۞

 
 

ZoomBox

- 10 +