kebenaran tidak di ukur seberapa banyaknya orang-orang yang melakukannya, namun kebenaran itu di nyatakan dengan adanya panutan yang datang dari penuntun kebenaran.Seperti halnya hingga saat ini banyak sekali kita temukan anak-anak TPA, ibu-ibu majlis ta'lim, pelajaran agama di sekolah mengajarkan bahwasanya berdo'a puasa ataupun dikhususkannya lagi berbuka puasa ramadhan dengan lafadz
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka. “
atau yang lebih banyak kita temui
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْناَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Ya Allah, untuk-Mu kami berpuasa dan dengan rizki-Mu kami berbuka. Ya Allah, terimalah (amal-amal) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
atau yang lebih banyak kita temui
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْناَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Ya Allah, untuk-Mu kami berpuasa dan dengan rizki-Mu kami berbuka. Ya Allah, terimalah (amal-amal) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
lafad-lafadz di atas adalah di riwayatkan dari Abu Daud dengan sanad yang lemah karena disamping hadits ini mursal juga didalamnya terdapat perawi yang majhul(tidak dikenal) yaitu perawi yang bernama Muadz bin Zahrah. dan lafadz yang kedua di keluarkan oleh Daru Quthni, Ibnu Sunni dan Thabrani, namun seperti halnya lafadz di atas adalah lemah sekali karena di dalamnya terdapat perawi yang bernama Abdul Malik bin Harun. Oleh As-Sa’di ia dijuluki dajjal (pendusta) dan haditsnya tidak dipakai.
lalu do'a seperti apa yang harus kita baca ?
insya Allah, Rasulullah telah mengajarkan do'a berbuka puasa baik puasa sunnah maupun wajib dengan lafadz
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
( Dzahabazh zhaama'u wabtallatil ’uruqu wa tsabatal ajru insya Allah )
“Semoga hilang rasa dahaga, dan basah kembali urat-urat dan Insya Allah mendapat pahala (disisi-Nya).” (HR Abu Daud No 2357 dengan sanad Hasan)
“Semoga hilang rasa dahaga, dan basah kembali urat-urat dan Insya Allah mendapat pahala (disisi-Nya).” (HR Abu Daud No 2357 dengan sanad Hasan)
ada sahabat yang bertanya "Bukankah sama saja halnya kita berdo'a kepada ALlah?"
Doa ada dua macam yaitu doa ibadah dan doa permohonan,
Do'a Ibadah yang mencangkup masalah ibadah, maka datangnya harus jelas dari sumbernya yaitu Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam. dan do'a permohonan sebagimana firman Allah "Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku". maka jelaslah. Inysa Allah.
intinya : Kepada sahabat-sahabat dan kaum muslimin, bila telah datangnya kebenaran maka sampaikanlah, hingga kebenaran itu tegak di muka bumi ini. amiin...
wallahu 'alam bi shawab
25/08/2009 lu2walmarjan
1 komentar:
nice writing.... :d:
Thanks For Share
Allah bless u
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Posting Komentar